31/12/13

Konsolidasi Usaha Tani

Udi H Pungut

Sensus Pertanian 2013 mengirim kabar penting tentang rasionalisasi usaha tani. Selama 10 tahun terakhir telah terjadi pengurangan 5,1 juta rumah tangga pertanian. Pengurangan terjadi pada jumlah petani tunalahan (buruh tani) dan petani berlahan sempit (petani gurem). Buruh tani dan petani gurem itu—terpaksa atau sukarela—telah beralih ke sektor lain, meninggalkan sektor pertanian.

Kabar menarik lain dari Sensus Pertanian 2013 adalah adanya petani gurem yang ”naik kelas”, menggarap lahan lebih luas. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah petani dengan penguasaan lahan lebih dari setengah hektar. Selain itu, kita jadi makin yakin betapa penting pertanian padi bagi petani. Jumlah rumah tangga yang mengusahakan pertanian padi relatif tidak berubah. Sementara itu, usaha pertanian lain, seperti menangkap ikan, beternak, dan menanam hortikultura, semakin ditinggalkan.

Merindukan Sang Pemimpin

Bambang Widodo Umar

DAHULU, Erich von DÄniken, seorang ahli kosmologi, menganggap kesatria-kesatria Nazca dan Palenque merupakan astronot-astronot dunia luar yang tersesat ke Bumi dan lama-lama berkurang serta akhirnya musnah.

DÄniken tampaknya hendak memberi tahu kita, pada zaman dahulu saja jumlah kesatria atau pemimpin di dunia ini sudah berkurang, apalagi masa kini. Sayangnya kita kurang menyadari hal itu, hingga pada akhirnya kita sadar tiba-tiba kesatria atau pemimpin itu sudah tidak ada lagi.

Mistisisme Waktu

Asep Salahudin     

TAHUN 2014 segera datang. Tahun 2013 kita tinggalkan bersama kenangan dan setumpuk kekurangan.

Awal tahun kita sambut dengan harapan bahwa tahun-tahun yang akan kita lalui adalah semburat fajar yang akan mempercepat terwujudnya hidup menemukan adabnya. Tahun baru dengan terhunjamkannya spirit ”kelahiran kembali”: lahir dengan kesadaran baru.

24/12/13

2014: Petruk (Harus) Jadi Raja

Yudhistira ANM Massardi


TAHUN 2014 tahun politik. Maka, Petruk harus jadi raja. Sebagai wong cilik, sebagai pemilik suara rakyat (vox populi) yang adalah  pengejawantahan dari suara Tuhan (vox Dei), dalam demokrasi Petruk adalah rakyat yang mahakuasa.  Dialah yang menentukan siapa yang akan ditetapkannya sebagai penguasa, yang berhak atas mandat yang akan dititipkannya untuk masa lima tahun ke depan.

Dia akan melakukan evaluasi dan koreksi. Kelemahan, kekacauan, dan kebusukan rezim penguasa terdahulu harus dihukum berat: tidak dipilih lagi! Dalam pewayangan, Petruk salah satu dari—bersama Gareng dan Bagong)—punakawan, kelompok pengiring/penghibur/penasihat  para ksatria pimpinan Semar, yang diposisikan sebagai wakil kaum jelata.

Koneksi Mandela-Soekarno

Yudi Latif

NELSON Mandela terkejut bukan kepalang. Berkunjung ke Gedung Merdeka Bandung pada tahun 1990, ia tidak menemukan foto Bung Karno. ”Mana foto Soekarno? Semua pemimpin Asia Afrika datang ke Bandung karena Soekarno. Di mana gambarnya?” tanya Mandela kepada pejabat Indonesia yang mendampinginya.

Menengok ruang sidang, kenangan masa lalunya kembali membayang. Pada usia 37 tahun, sebagai pejuang kemerdekaan antiapartheid dari The African National Congress (ANC), ia terinspirasi pidato Presiden Soekarno. Dalam membuka Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955, Bung Karno mengingatkan:

”Perjuangan melawan kolonialisme berlangsung sudah sangat lama, dan tahukah Tuan-tuan, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun yang masyhur dalam perjuangan itu? Pada tanggal 18 April 1775, kini tepat 180 tahun yang lalu, Paul Revere pada tengah malam mengendarai kuda melalui Distrik New England memberitahukan tentang kedatangan pasukan-pasukan Inggris dan tentang permulaan Perang Kemerdekaan Amerika, perang antikolonial yang untuk pertama kali dalam sejarah mencapai kemenangan.”

20/12/13

Perubahan Iklim dan Kemiskinan

Ivan Hadar

KORBAN jiwa topan Haiyan berkecepatan 300 kilometer per jam yang meluluhlantakkan kota-kota dan desa-desa di Filipina melebihi 10.000 orang. Ini adalah bencana alam terburuk yang pernah terjadi di Filipina. Menurut Laporan Iklim Dunia, kecepatan angin dan curah hujan pada siklon tropis akan terus meningkat akibat pemanasan bumi yang memicu perubahan iklim.

Setidaknya ada lima sektor penting yang terkena dampak perubahan iklim dan berpengaruh buruk pada pembangunan manusia (UNDP, 2008).

16/12/13

Menebak Akhir Kabinet Indonesia Bersatu II

Umi Kulsum

PEMERIKSAAN sejumlah menteri dalam kasus dugaan korupsi membangkitkan pertanyaan publik tentang kredibilitas menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Isu miring yang menimpa sejumlah menteri ditambah minimnya prestasi menonjol membuat wajah kabinet tak kunjung membaik di mata publik.
Upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa kali merombak anggota kabinet sejak Oktober 2011, bahkan menambah struktur wakil menteri (wamen), tampaknya belum membawa perubahan berarti.

Hingga jelang pergantian tahun 2013, kepuasan publik terhadap kinerja para menteri kabinet tetap bergeming. Alih-alih membaik, yang terjadi justru sebaliknya, yakni terjadi penurunan tingkat kepuasan publik.

Dari “Klik” Menjadi Aksi Politik

Ilham Khoiri

PADA  era Orde Baru, civil society mengorganisasi diri dalam sejumlah organisasi demi melawan pemerintahan otoriter. Kini, pada Era Reformasi, kecanggihan media sosial di dunia maya dimanfaatkan untuk menggalang aksi di dunia nyata.

Ingat awal Januari 2013, saat hakim Daming Sunusi melontarkan pernyataan yang melecehkan korban pemerkosaan saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan Hakim Agung di Komisi III DPR. Selebritas Melani Subono memprotes dan menuntut hakim itu minta maaf. Digalang lewat Twitter dan petisi di situs change.org yang dapat dukungan luas, Daming akhirnya gagal menjadi Hakim Agung.

Saatnya Rakyat Memilih dan Memilah

Sutta Dharmasaputra

MENYAKSIKAN pemakaman Nelson Mandela mengingatkan kembali akan kata-kata bijak. Kebajikan seseorang dalam menjalani kehidupan pasti terlihat jelas saat dia menyelesaikan kehidupannya.

Hingga akhir hayatnya, mantan Presiden Afrika Selatan itu dicintai seluruh rakyatnya. Bukan hanya yang sepaham dengannya, melainkan juga lawan politiknya di masa lalu. Jerit tangis haru mengiringi kepergiannya saat peti jenazahnya tiba di kota kelahirannya, Qunu. Warga menyambut jenazah Mandela di sepanjang jalan untuk mengucapkan, ”Selamat jalan.”

KPK Progresif Vs Koruptor Canggih

Khaerudin
  
A man who has never gone to school may steal a freight car, but if he has a university education, he may steal the whole railroad.
(Theodore Roosevelt)

AWAL tahun 2013 dibuka dengan berita mengejutkan soal tertangkap tangannya Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq yang menerima suap Rp 1 miliar, terkait pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian untuk PT Indoguna Utama.

Mengejutkan karena Luthfi berasal dari partai politik yang punya jargon bersih dan peduli. Terlebih selama ini memang Partai Keadilan Sejahtera sepi dari pemberitaan tentang politikus yang terjerat kasus korupsi.

Meredam Defisit Perdagangan

A Tony Prasetiantono

BANK Indonesia akhirnya menutup kebijakan BI Rate tetap pada 7,5 persen hingga akhir 2013. Langkah ini kemudian diikuti dengan pelemahan rupiah hingga Rp 12.017 per dollar AS akhir pekan lalu (Jumat, 13/12). Keputusan BI barangkali dinilai berbeda dengan ekspektasi pasar yang masih menghendaki kenaikan BI Rate sekali lagi menjadi 7,75 persen, untuk mengompensasi inflasi.

Kebijakan BI Rate memang dilematis. Di satu pihak, untuk menyelamatkan rupiah dari depresiasi yang dalam, seyogianya BI Rate dinaikkan. Laju inflasi hingga akhir tahun diperkirakan 8,5 persen. Jika BI Rate dipaksakan tetap 7,5 persen, sebagian nasabah besar akan memindahkan dananya menjadi surat berharga di pasar modal dan atau valuta asing, terutama dollar AS.

15/12/13

Sinterklas dan Mandela

Jean Couteau

Nelson! Saya tidak tahu apakah hal ini merupakan titah para dewata sedunia atau memang dilakukan dengan maksud khusus bagi orang Indonesia. Namun, kini kau, dari alam-Nya nun di sana, kau pasti tahu sebabnya. Kau telah meninggal pada tanggal 5 Desember, justru ketika Sinterklas, yang di Belanda dipercaya hari Sinterklasnya jatuh pada tanggal 6, sudah bersiap-siap turun ke marcapada.

Jadi, ketika arwahmu naik ke surga sana, Sinterklas sebaliknya turun untuk mengunjungi kami. Kalian pasti berpapasan. Seandainya dia seorang diri, pasti kau ber-hello-hello saja sama dia, oleh karena kau tidak lagi berprasangka sama orang kulit putih, kan? Apalagi sekarang kau sudah menjadi ikon dunia, mengangkat kemanusiaan atas segala unsur jati diri lainnya. Tetapi, Nelson, Sinterklas putih berjenggot ini tidaklah turun seorang diri. Dia diantar oleh pembantunya yang hitam, Zwarte Piet (Piet yang Hitam), yang mengangkut barangnya yang berat itu.

14/12/13

Makanan di Dalam Sampah Kita

Gabriel Andari Kristanto

MEMBICARAKAN makanan di dalam sampah seolah membicarakan sebuah ironi. Dengan mudah, kita melihat bahwa sementara sebagian di antara masyarakat kita masih dengan perjuangan berat berusaha memenuhi kebutuhan dasar akan  pangan agar tidak kelaparan, di sisi yang lain kita temukan konsumsi makanan yang berlebihan bahkan akhirnya terbuang dan menjadi sampah. Hasil penelitian penulis tahun 2012 di perumahan kecil, menengah, dan atas di Jakarta menunjukkan sekitar 50 persen di antara sampah yang dihasilkan penduduk Jakarta adalah sampah makanan, di antara 65 persen total sampah organik yang dihasilkan. Jika dihitung berdasarkan produksi sampah penduduk Jakarta yang lebih kurang 1 kilogram/orang/hari, jumlah sampah makanan per hari ialah sekitar 0,5 kilogram/orang.

Yang mengejutkan, makanan dalam sampah itu sebagian besar berupa makanan yang pada awalnya layak konsumsi, tetapi jumlahnya berlebih dan kemudian dibuang atau makanan yang kualitasnya baik, tetapi disimpan dan pada akhirnya dibuang karena tak dikonsumsi pada waktunya. Persentase makanan dalam sampah ini kian meningkat mendekati 70 persen di lokasi timbulan sampah lain, seperti apartemen kelas menengah dan atas serta kantin universitas di Jakarta.

Islam Pascanegara Bangsa

Zuly Qodir

Indonesia perlu merumuskan teologi yang dapat menegosiasikan antara Islam dan negara secara tepat dan bijaksana, bukan dikotomik sebagai sebuah negara bukan sekuler, melainkan bukan pula negara agama.
(Abdulahi Ahmed An Naim, 2009)

TAHUN 2013 hampir kita tinggalkan. Masa depan bangsa ini tak bisa dibiarkan dalam karut-marut karena persoalan keagamaan. Intoleransi dan kekerasan atas nama agama harus dicegah.

Salah satu umat yang diharapkan adalah umat Islam. Penganut Islam Indonesia yang mencapai 88,7 persen merupakan potensi yang sangat besar dalam peran yang dapat dilakukan, khususnya dalam perdamaian dan penyebaran Islam yang berkultur Indonesia, sebuah gagasan tentang Islam yang ramah, toleran, dan tak gampang marah sebagai Islam pascanegara-bangsa.

13/12/13

Figur Tanpa Pencitraan

M Subhan SD

NELSON Mandela membuat Afrika berduka. Dunia juga berduka. Hampir 100 tokoh dan pemimpin negara hadir saat tokoh Afrika Selatan itu dilepas ke peristirahatan terakhir. Bahkan, pemimpin negara yang bermusuhan pun, seperti Amerika Serikat dan Kuba, sejenak melupakan perbedaan politik mereka. Inilah warisan Mandela: mengajarkan dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, mengalahkan syahwat politik dan kekuasaan. Begitulah layaknya figur seorang pemimpin.

Namun, terkadang seorang pemimpin diukur dari kemampuan berbicara atau menuangkan ide-idenya. Kemampuan itu terkadang dianggap sebagai ciri-ciri hakiki demokrasi. Di Inggris, sejak abad ke-19, seorang pemimpin haruslah orator ulung. Perdana Menteri (PM) Inggris William Gladstone punya ”sihir” kuat saat berpidato. Ia memimpin kabinet sampai empat kali, yaitu 1868-1874, 1880-1885, 1886 (Februari-Juli), dan 1892-1894.

Perjuangan Hak Penumpang Pesawat

Arista Atmadjati

AKHIR-akhir ini kita banyak mendengar penundaan (delay) penerbangan berkepanjangan, banyak di antaranya di atas empat jam, terutama di maskapai bertarif rendah. Namun, kalau dulu penumpang tidak mendapat kompensasi apa pun terhadap segala kerugiannya, sekarang sudah ada keputusan yang mengatur penggantian terhadap penundaan berkepanjangan, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

Saat ini, menurut Kementerian Perhubungan (2013), maskapai penerbangan yang paling tepat waktu adalah Garuda Indonesia (87,24 persen) diikuti Batik Air (83 persen), Tigerair Mandala (81,7 persen), Sriwijaya Air (80,34 persen), Wings Air (79,38 persen), Citilink (77,8 persen), Lion Air (75,8 persen), AirAsia Indonesia (74,78 persen), dan Merpati (70,46 persen).

Sepotong Kisah Kemacetan

Suhartono Ronggodirdjo

Kejadiannya memang sudah awal November. Namun, gaungnya masih bisa dibahas sampai sekarang. Apalagi kalau bukan soal curahan hati Presiden SBY soal kemacetan. ”Saya seperti tertusuk ketemu teman–teman perdana menteri yang sampai dua jam dari bandara ke Istana. Saya tidak enak ditanya solusi kemacetan. Yang harus jelaskan bukan saya, tapi gubernurnya,” begitu dikatakannya kepada para wartawan.

Pernyataan Presiden SBY, yang kelihatannya sederhana, menjadi tidak biasa karena suhu politik sedang hangat. Maklum, gubernur yang ditunjuk SBY itu sedang jadi ikon politik: dicintai media dan populer di mata rakyat.

Perencanaan Kota oleh Rakyat

Ivan Hadar

BLUSUKAN adalah salah satu ciri khas kepemimpinan yang dipopulerkan Jokowi dan kini mulai ditiru oleh beberapa kepala daerah. Blusukan membuat banyak yang senang, terutama rakyat jelata.

Namun, ada pula yang sinis. Staf Khusus Presiden Heru Lelono, misalnya, menyebut  blusukan  yang berasal dari bahasa Jawa itu cocoknya dipakai untuk menjelaskan seorang pengangguran.

12/12/13

Rakyat dan Tragedi Demokrasi

Radhar Panca Dahana

DALAM  riset yang dilakukan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, ditunjukkan bagaimana demokrasi dalam sekujur sejarah modern republik ini mengalami berkali-kali perubahan tafsir, rumusan, hingga implementasinya. Riset itu pun ”membuktikan” bagaimana perubahan-perubahan itu ternyata ditentukan atau bergantung pada rezim apa yang berkuasa pada masa itu.

Kita semua tahu, berapa dan apa saja rezim yang pernah memegang tampuk kekuasaan sejak Soekarno-Hatta di awal masa proklamasi. Sejumlah itulah demokrasi pun berubah, di wajah rezim itu pula karakter demokrasi ditentukan.

07/12/13

Warisan Mandela

Azyumardi Azra
 
WAFATNYA  Nelson Mandela pada 5 Desember 2013 kemarin meninggalkan banyak ”warisan” (legacy) bukan hanya bagi Afrika Selatan, melainkan juga dunia, termasuk Indonesia.

Jelas, Mandela bakal terus dikenang sebagai tokoh karismatik yang berhasil menumbangkan rezim apartheid di Afrika Selatan, yang selanjutnya mengantarkan negerinya ke dalam demokrasi.

Bagi Indonesia, warisan Mandela lebih daripada sekadar kenangan manis dan penuh hormat tentang kegemarannya memakai baju batik lengan panjang. Banyak juga cara pandang dan sikap politik Mandela yang sangat relevan dan kontekstual yang semestinya dapat diaktualisasikan di Tanah Air.

Kepemimpinan Mandela

Budiarto Shambazy

NELSON Mandela dibebaskan Minggu, 11 Februari 1990, pukul 16.15 waktu setempat dari Penjara Victor Verster di kota Paarl. Ia menjalani kehidupan di balik jeruji selama 27 tahun, 6 bulan, dan 6 hari di tiga penjara sejak 1962.

Ia divonis hukuman penjara seumur hidup karena memberontak terhadap supremasi kulit putih di Afsel. Saat ditangkap 5 Agustus 1962 bersama tujuh pemimpin ANC lainnya, dakwaan sudah disiapkan: sabotase dan berkomplot menggulingkan pemerintahan yang sah melalui revolusi bersenjata.

Mandela dan Kebebasan

Hamid Awaludin

KEMATIAN  adalah otoritas absolut Ilahi yang penuh misteri, tetapi pasti. Allah, penguasa dan penentu segalanya, memberikan kepastian memanggil salah satu hamba terbaiknya, Nelson Mandela.

Hamba-hamba lain tak kuasa menahan kepergian sang tokoh dan legenda itu. Kita semua menangisi kepergiannya karena ia telah meninggalkan jejak dan karya agung yang amat monumental bagi peradaban manusia.

Ideologi “Kudu Sugih”

Indra Tranggono

SEORANG anak muda berteriak, protes, dalam acara diskusi tentang Pancasila. ”Ceramah Bapak-bapak soal Pancasila hanya bikin kami ngantuk. Kita seperti membicarakan keris sakti, tapi tidak tahu apa manfaat dan cara menggunakannya,” ujar anak muda itu dengan wajah tegang.

Tentu, para bapak yang menganggap Pancasila sebagai ”obat manjur” untuk mengatasi penyakit kronis bangsa ini terperangah. Bahkan mungkin marah. Anak muda itu dianggap tidak sopan, bahkan  kurang ajar.

Politik dan Sejarah

M Anis Matta

POLITIK bisa punya banyak makna dan kebanyakan dari pemaknaan itu bertalian dengan kekuasaan. Tidak salah, tetapi saya ingin membahas politik dari sudut pandang yang berbeda. Saya ingin memahami politik sebagai  ”industri” pemikiran.

Sebagai bursa pemikiran, politik bertugas memberi arah bagi kehidupan masyarakat. Politik terancam gagal jika masyarakatnya mengalami rasa kehilangan arah yang dituju (sense of direction). Hilangnya sense of direction tersebut tampak dari suasana hati publik (public mood) yang diwarnai kemarahan dan kecemasan kolektif, menggantikan kepercayaan dan harapan kolektif mereka.

05/12/13

Pemilu 2014 Menentukan

GKR Hemas

BEBERAPA  kejadian terkini membuat banyak orang sampai pada kesimpulan revolusi diperlukan.

Pemerintah dipandang sudah tidak efektif, perkembangan politik tak tentu arah, rupiah melemah, penggawa hukum tertinggi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Mahkamah Konstitusi kehilangan marwah, dan pemerintah dilecehkan pula oleh negara tetangga. Apa lagi yang tersisa kecuali semangat massa yang siap dibakar?

Lelang Jabatan Kepala Sekolah

Retno Listyarti

RENCANA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melelang jabatan kepala sekolah mengundang pro dan kontra di kalangan guru dan birokrat pendidikan.

Kecemasan dampak lelang tampaknya menghinggapi para birokrat pendidikan dan kepala  sekolah yang sedang menjabat. Sebaliknya, optimisme dan harapan baru justru muncul dari sebagian besar guru yang yakin lelang jabatan kepala sekolah akan secara signifikan mendongkrak kualitas pendidikan di DKI Jakarta. Persoalan pokok berkaitan dengan kepala sekolah selama ini adalah tata cara perekrutan dan pengangkatan kepala sekolah melalui penunjukan oleh kepala dinas pendidikan.

Menyongsong Masa Sulit

Anwar Nasution

PEMERINTAH sekarang ini belum mengambil tindakan mendasar untuk menghadapi masalah ekonomi nasional yang semakin sulit di masa depan. Entah apa yang mereka maksud, pemerintah selalu mendengungkan bahwa fundamental ekonomi kita cukup kuat untuk menghadapi krisis global.

Di masa depan itu, Indonesia akan menghadapi setidaknya empat masalah regional dan internasional. Pertama, berakhirnya boom atau kenaikan harga komoditas primer yang merupakan porsi terbesar dari ekspor kita. Kedua, pemulangan TKI dari luar negeri yang mengurangi kiriman mereka ke kampung halaman (remittances) dan sekaligus menimbulkan persoalan baru di dalam negeri karena keterbatasan lapangan kerja.

04/12/13

Politik Global dan Kemelut WTO

Rene L Pattiradjawane

DI tengah dinamika ekonomi dan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik, masih melemahnya kawasan Amerika Utara dan Eropa akibat krisis keuangan 2008 dan resesi yang mengikutinya, serta perubahan lanskap geopolitik, tuntutan keterbukaan dan pengaturan tata perdagangan dunia melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang pekan ini bersidang di Bali, Indonesia, dirasakan masih relevan.

Perdagangan akan tetap menjadi arena globalisasi di mana kerja sama internasional dan berbagai pengaturannya bekerja saling menguntungkan. Kita melihat WTO sebagai lembaga internasional yang menghancurkan sendi-sendi ketradisionalan perekonomian kita, tetapi secara bersamaan kehadiran WTO mendorong terjadinya liberalisasi otonomi di banyak negara memacu reformasi perdagangan berbagai sektor perekonomian.

Kapabilitas Sosial Negara

Ahmad Erani Yustika
  
PERDEBATAN yang dibangun selama ini soal kegagalan (sebagian) pembangunan ekonomi yang dirancang pemerintah, seperti eksekusi pembangunan infrastruktur, ketimpangan pendapatan, kerapuhan investasi, penyerapan APBN, dan pengendalian pekerja sektor informal, lebih banyak bertumpu pada soal pilihan kebijakan ekonomi.

Analisis atas opsi kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ini tentu tidak salah sebab dalam tradisi ilmu ekonomi memang hampir tak pernah ada kebijakan tunggal untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang muncul. Karena itu, menyandingkan antara kebijakan yang diproduksi pemerintah dan alternatif kebijakan lain diharapkan bisa memperbaiki kualitas kebijakan di masa depan.
Namun, ada hal lain yang juga penting dan belum banyak dibicarakan, bahwa sebagus apa pun kebijakan (ekonomi) pasti menghendaki tahap eksekusi yang matang pula agar kebijakan itu punya jejak di lapangan.

Transformasi Modus Kuasa WTO

Dodi Mantra

MANUSIA adalah manusia. Hanya dalam kondisi tertentu manusia menjadi seorang buruh.

Tanah adalah tempat di mana manusia berpijak dan menumbuhkan banyak tanaman untuk memenuhi kebutuhan. Lagi-lagi, hanya dalam kondisi tertentu tanah menjadi kapital.

Demikianlah, kapitalisme tak dapat dipahami hanya sebatas sebuah bentuk modus produksi teknis dalam mencipta barang yang diperjualbelikan, yang terisolasi dari relasi sosial dalam kehidupan masyarakat. Modus produksi kapitalis, di mana fungsi kapital tercipta melalui pola sirkuler dari uang jadi komoditas dan jadi uang lagi, tak akan dapat bekerja tanpa ditopang penciptaan kondisi-kondisi tertentu di dalam kehidupan masyarakat.

Pemerkosaan Kesadaran Metabahasa

Stanislaus Sandarupa
 
KINI telah hadir saat ketika benar-benar kita mengambil nasib tindakan kita dan nasib negara kita ke tangan kita sendiri. Hanya suatu bangsa yang cukup berani untuk mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dalam kekuatan (Soekarno, 17/8/05).

Sebanyak 33 butir rekomendasi Kongres Bahasa Indonesia 2013 untuk pemerintah (Kompas, 1/11/2013) menandakan pemerintah dan politisi belum serius mengembangkan bahasa Indonesia.

Semua butir itu, dan sejumlah kegiatan para pahlawan dalam memanfaatkan bahasa Indonesia untuk pembangunan NKRI, berkaitan dengan kesadaran metabahasa. Namun, dalam mengisi kemerdekaan, telah terjadi pemerkosaan terhadap kesadaran metabahasa itu sendiri.

03/12/13

Megawati dan Jalan Kebudayaan

Sukardi Rinakit

DUA minggu lalu, Emak tiba-tiba berkata, ”Kamu harus hormat kepada Megawati. Begitulah seorang ibu. Selama ini menanggung beban sendiri, dikritik, bahkan mungkin diremehkan lawan. Namun, dalam diam itu, seorang ibu sejatinya sedang mempersiapkan yang terbaik.” Tentu Emak bicara dalam bahasa Jawa.

Anehnya, ketika penulis bertamu ke Rektor Universitas Mercu Buana Aris Soehardjo, Kamis (29/11), Pembantu Rektor Purwanto mengatakan hal sama tentang pengorbanan Megawati tersebut. Sebelumnya, ketika penulis ke Malang, Jawa Timur, seorang calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo, juga berpendapat serupa.

Menyikapi Aturan Perdagangan Dunia

Hatanto Reksodipoero

ORGANISASI Perdagangan Dunia (WTO) bak simalakama. Dituruti bikin kita susah, tak dituruti juga bikin kita susah.

Ekspor nonmigas Indonesia menurun dalam situasi di mana mitra dagang utama—khususnya AS dan Eropa—sedang resesi. China, selaku mitra dagang lain, membelokkan ekspornya pula ke Indonesia dan ini menambah besar defisit perdagangan kita.

Tarik Ulur Putaran Doha di Bali

Beginda Pakpahan

PADA 3-6 Desember ini perundingan Putaran Doha WTO berlangsung di Bali. Semua mata dunia akan menoleh ke Pulau Dewata untuk perundingan itu.

Sejak diluncurkan pada 2001, perundingan Putaran Doha masih deadlock,  belum menemui titik temu di antara pihak terlibat. Terkait eksistensi perundingan itu, sejauh mana perundingan Putaran Doha WTO berlangsung? Isu apa saja yang akan dibahas para pemimpin dunia dalam konteks perundingan Putaran Doha di Bali? Apa implikasi keterlambatan perundingan Putaran Doha terhadap sistem perdagangan multilateral?

Kita dan WTO

Siti Maimunah

SETELAH pertemuan APEC di Bali,  Oktober, kini giliran Organisasi Perdagangan Dunia menggelar pertemuannya di Bali akhir 2013.

Bukan tanpa alasan  pertemuan skala global ini digelar di Indonesia. Setelah hampir setengah abad negeri ini mengobral kekayaan tambang dan hutan, menyediakan buruh murah dan pasar raksasa, serta keuntungan berlipat bagi pemodal di atas perilaku para pejabatnya yang korup, mereka sebenarnya ingin menunjukkan: kepatuhan Indonesia melayani pemodal layak ditiru.

Otonomi Pendidikan

Irfan Ridwan Maksum

TAK kurang dari lima kementerian intensif bekerja sama mendesain otonomi di bidang pendidikan ke depan. Namun, dalam pelaksanaannya masih terjadi tarik ulur. Animo daerah untuk menjadi otonom dalam urusan pendidikan begitu berlebih sehingga ingin mengatur dan mengurus pendidikan bahkan sampai ke pendidikan tinggi. Daerah otonom sebagai badan hukum publik memang boleh memiliki sebuah universitas, meski soal manajemen pendidikan tetap diatur dan diurus pusat.

Sebaliknya, pemerintah pusat ternyata belum rela melepas semua. Dalam urusan pendidikan dasar dan menengah, pemerintah pusat masih ikut campur dan bahkan melebihi batas.

02/12/13

Fortifikasi Beras, Strategi Atasi Gizi Kurang

Ali Khomsan

SASARAN beras untuk orang miskin −populer sebagai raskin− yang mencapai 80 juta penduduk Indonesia merupakan indikasi masih banyak masyarakat miskin yang memerlukan akses pangan murah. Kebutuhan pangan memang yang paling utama harus dipenuhi dalam kehidupan seseorang.

Maslow merumuskan teori hierarki kebutuhan manusia yang menempatkan kebutuhan fisiologis (termasuk memenuhi kebutuhan rasa lapar) sebagai peringkat pertama yang harus dipenuhi oleh setiap orang.

Di sisi lain, anemia diperkirakan menjadi masalah mikronutrien (gizi mikro) terbesar di dunia.
Sekitar satu miliar penduduk bumi mengalami anemia. Di Indonesia, anemia diderita oleh lebih dari 100 juta orang pada berbagai kelompok umur (Depkes, 2003). Segmen populasi yang rawan adalah ibu hamil, anak prasekolah, anak usia sekolah, dan lansia.